Abstract
Abstrak
Tuberkulosis (TB) termasuk penyakit zoonosis, karena penyakit ini dapat ditularkan dari hewan ke manusia. Penyebab tuberkulosis adalah Mycobacterium tuberculosis (Soedarto, 2009).Berdasarkan Profil Kesehatan di Kota Pekanbaru dari tahun 2015-2017, ditemukan lima Puskesmas dengan kasus Tuberkulosis yang tinggi yaitu Sidomulyo 16% (77,58); Umban Sari 10% (46,63); RI Sidomulyo 6% (29,51); Rumbai Bukit 6% (28,99); dan Lima Puluh 5% (24,64). Dari tingginya data kasus TB yang ada di Kota Pekanbaru juga dapat berdampak pada petugas Laboratorium Puskesmas (Laboran). Menurut Standar Pelayananan Laboratorium Tuberkulosis (2014) Keamanan Kerja di laboratorium biakan dan uji kepekaan harus seusai dengan tata kerja keamanan di fasilitas laboratorium dengan tingkat risiko penularan tinggi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pelatihan, motivasi, ketersediaan alat, pengawasan dalam pencegahan penularan tuberkulosis pada laboran di Puskesmas Kota Pekanbaru. Jenis penelitian ini yaitu kualitatif deskriptif, yang dilaksanakan di lima Puskesmas yang ada di Kota Pekanbaru pada Januari s/d Februari 2019. Informan adalah laboran, pimpinan Puskesmas dan Kepala Tata Usaha. Jumlah informan sebanyak 15 orang. Instrumennya berupa panduan wawancara dan lembar observasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa laboran telah mendapatkan pelatihan TB, motivasi laboran dalam menggunakan alat perlindungan diri cukup tinggi, tersedianya alat perlindungan diri di laboratorium dan adanya pengawasan yang dilakukan oleh tim mutu Puskesmas terhadap Laboran. Dari hasil penelitian ini, dapat direkomendasikan kepada Pimpinan Puskesmas untuk meningkatkan pelatihan khususnya tentang alat perlindungan diri di Laboratorium.